Ibu hamil sering kali lebih rentan terhadap penyakit dan merasa cepat lelah, karena sistem kekebalan tubuh mereka cenderung lebih lemah selama kehamilan. Ketika ibu hamil mengalami demam atau bahkan menggigil, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, karena ini tidak boleh dianggap ringan.
Beberapa gejala demam yang perlu diperhatikan pada ibu hamil termasuk suhu tubuh yang tinggi, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dehidrasi, sesak napas, kedinginan, dan kekakuan pada leher.
Risiko Dampak Demam terhadap Perkembangan Janin
Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami demam tinggi selama lebih dari satu minggu memiliki risiko lebih besar melahirkan anak dengan gangguan perkembangan. Penelitian lain juga menunjukkan adanya hubungan antara flu dan demam pada ibu hamil dengan kemungkinan lahirnya anak dengan autisme. Hal ini disebabkan oleh dampak virus penyebab demam yang dapat mempengaruhi janin yang sedang berkembang.Secara teori, demam yang berlangsung lama pada ibu hamil bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan saraf janin. Hal ini terjadi karena proses pertumbuhan janin yang terganggu, sehingga proses pembentukan saraf bisa tidak berjalan dengan sempurna. Faktor inilah yang dianggap dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran anak dengan autisme.
Namun, ibu hamil tidak perlu terlalu khawatir saat mengalami demam. Para ahli menemukan bahwa hanya sebagian kecil ibu yang demam selama kehamilan yang kemudian melahirkan anak dengan autisme. Salah satu peneliti menambahkan bahwa respons imun ibu terhadap virus penyebab demam mungkin memengaruhi perkembangan janin. Selain itu, hubungan ini belum dapat dipastikan dengan jelas dan kemungkinan bukanlah faktor utama yang menyebabkan autisme.
Cara Mengatasi Demam Saat Hamil
Meskipun risiko demam saat hamil menyebabkan autisme sangat kecil, tetap saja demam perlu mendapatkan perhatian serius dan penanganan yang tepat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam selama kehamilan antara lain:a. Beristirahat dan Kompres Dahi dengan Kain Lembap
Berbaring dan meletakkan kain lap lembap di dahi bisa membantu menurunkan suhu tubuh.b. Rendam Kaki dalam Air Hangat
Cara ini dapat membantu menurunkan demam dengan menguapnya cairan pada permukaan kulit. Hindari penggunaan air dingin, karena dapat menyebabkan tubuh menggigil.c. Perbanyak Konsumsi Cairan
Selama demam, tubuh akan kehilangan banyak cairan, sehingga penting untuk banyak minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.d. Selimuti Tubuh dengan Kain Tipis Jika Menggigil
Jika tubuh menggigil, pastikan untuk menutupi tubuh dengan kain tipis agar tetap hangat.e. Ciptakan Suhu Ruangan yang Sejuk dan Nyaman
Pastikan rumah memiliki suhu yang cukup sejuk dengan ventilasi udara yang baik untuk membantu tubuh ibu tetap nyaman.Jika demam disebabkan oleh infeksi virus, kondisi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya setelah beberapa hari. Dokter akan merekomendasikan istirahat yang cukup, asupan nutrisi yang baik, serta pemberian paracetamol yang aman untuk ibu hamil sebagai obat penurun demam dan penghilang sakit kepala, tentunya dengan dosis yang sesuai.
Penting untuk diingat bahwa ibu hamil tidak boleh mengonsumsi aspirin atau ibuprofen, karena obat-obatan tersebut dapat berdampak buruk pada janin. Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang aman untuk ibu hamil.
Jika infeksi yang menyebabkan demam cukup parah, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif. Yang jelas, demam pada ibu hamil tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Segera konsultasikan dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat dan aman.
Merawat Anak dengan Kasih Sayang
Pada akhirnya, apapun kondisi anak saat lahir, ia tetap merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan. Ibu perlu merawat anak dengan penuh kasih sayang dan perhatian, serta selalu memperhatikan perkembangan fisik dan mentalnya. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan mengenai kondisi buah hati, sebaiknya tanyakan kepada dokter untuk mendapatkan panduan yang tepat dalam merawatnya.Dengan memberikan perhatian yang tepat pada kesehatan ibu selama kehamilan, serta konsultasi yang rutin dengan tenaga medis, kita bisa mengurangi risiko masalah kesehatan dan memastikan perkembangan janin berjalan dengan baik.